Ciri-Ciri,Penyebab,dan Cara Mengendalikan Emosi atau Amarah


Emosi adalah ekspresi seseorang terhadap sesuatu hal atau kejadian, baik itu positif maupun negatif. Tidak semua orang mampu mengendalikan emosinya dengan baik. Di kala tidak ada masalah, tentu saja semuanya terlihat baik-baik saja, namun ketika masalah mulai berdatangan dan menghimpit, disitulah saatnya karakter asli seseorang diuji.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya emosi tersebut, yaitu dari diri sendiri, keadaan, lingkungan , atau orang lain. Faktor dari diri sendiri misalnya ketidakdewasaan atau belum berpikir dewasa sehingga belum memahami apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus dilakukan. Contohnya ketika seorang anak merasa iri terhadap adiknya atau kakaknya yang dibelikan es krim oleh orang tuanya sedangkan ia tidak dibelikan, padahal orang tuanya tahu kalau anaknya bisa batuk jika makan es krim sehingga tidak dibelikan.

Ciri-Ciri Orang Emosi

1. Berbicara Dengan Nada Tinggi



Ketika seseorang marah terhadap orang lain, maka ia bisa berkata-kata dengan nada yang tinggi. Nada tinggi ini dapat berarti sebagai penegasan, ketidaksetujuan, atau kemarahan. Penegasan bisa dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya untuk tidak melanggar peraturan yang sudah ditetapkan perusahaan. Ketidaksetujuan terhadap pendapat terkadang dinyatakan dengan nada tinggi ketika rapat atau diskusi. Saat orang marah, salah satunya juga diekspresikan dengan berkata menggunakan nada tinggi.

2. Mengeluarkan Kata-Kata Kasar atau Tidak Sopan

Kata-kata kasar tentu saja sangat negatif dan tidak baik untuk digunakan di dalam komunikasi. Bila seseorang menggunakannya, biasanya ia sudah sangat marah atau bisa jadi orang tersebut memang sudah terbiasa menggunakannya.

3. Merusak Barang Di Sekitarnya
Salah satu ekspresi kemarahan adalah merusak barang disekitar. Hal ini sudah termasuk emosi yang cukup parah karena tentunya merugikan orang lain bila barang yang dirusak itu bukan milik sendiri.

4. Merusak Diri Sendiri


Seseorang yang depresi terhadap kehidupannya dapat merusak diri sendiri. Biasanya orang seperti ini tidak pikir panjang dan dikendalikan oleh emosi. Ia dapat mengonsumsi alkohol dan minuman keras hingga mabuk, atau merokok hingga terserang penyakit.

Penyebab Emosi

1. Tidak Bisa Menerima Keadaan

Ketika orang yang dicintai ternyata lebih memilih orang lain, tidak semua orang bisa menerimanya. Ada yang mengambil keputusan untuk tidak menikah karena merasa sudah cinta mati, ada juga yang jatuh dalam kesedihan yang berlarut.

2. Dikhianati atau Dijahati
Pengkhianatan atau kejahatan bisa terjadi karena tidak adanya kesetiaan dan komitmen. Jika seseorang setia dan memiliki komitmen serta karakter yang baik, maka ia akan memberikan yang terbaik juga.

3. Tinggi Hati atau Sombong
Saat seseorang mampu melakukan hal yang tidak semua orang mampu lakukan, terkadang ia bisa menjadi sombong atau tinggi hati, bahkan congkak. Orang yang sombong biasanya memandang orang lain sebelah mata dan tidak menghargainya.

4. Mudah Dipengaruhi Orang Lain
Seseorang yang mudah dipengaruhi tentunya emosinya mudah dimanipulasi oleh orang lain. Orang-orang seperti ini harus punya komunitas yang baik dan positif serta tidak boleh dekat dengan orang yang tidak baik atau negatif.

5. Tidak Puas
Ketika seseorang tidak mencapai target atau menggapai sesuatu yang diinginkannya, ia bisa tidak puas dan merasa kecewa.

Cara Mengendalikan Emosi

1. Mengatur Nafas

Orang yang sedang sangat marah terkadang tanpa disadari nafasnya tidak teratur, untuk itu perlu mengatur nafas dengan cara menarik nafas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan.

2. Tetap Berpikir Logis dan Positif



 
Prasangka buruk yang belum terbukti kebenarannya hanya membuat diri sendiri sedih tanpa alasan yang jelas. Misalnya, ketika seorang teman sudah jarang berkumpul dengan kita lagi dan ketika diajak selalu menolak, bisa saja kita menganggapnya sombong, padahal belum tentu ia sombong, namun memang sedang banyak masalah dan harus diselesaikan sehingga tidak sempat untuk berkumpul dengan teman.

3. Diam


Jika tidak tahu apa yang harus dilakukan dan perasaan bergejolak di dalam hati, lebih baik diam dan tidak melakukan apapun daripada bertindak namun malah makin memperburuk keadaan karena ketika perasaan bergejolak biasanya emosi lebih mendominasi daripada logika.

4. Introspeksi Diri
Ketika ada hal yang terjadi dan tidak sesuai dengan ekspektasi, ada baiknya mencoba untuk introspeksi diri karena mungkin saja kesalahan itu ada pada diri kita sehingga kita perlu memperbaikinya.

5. Memikirkan Solusi
Solusi dari permasalahan perlu dipikirkan agar masalah tersebut selesai sehingga kita tidak stress dan masalah pun tidak bertumpuk, karena ketika masalah tidak diselesaikan dan makin menumpuk, maka untuk menyelesaikan masalah tersebut tentu makin sulit.

Comments

Popular posts from this blog

Gejala, Penyebab, Cara Mencegah, dan Cara Mengatasi Stress Pikiran

Dasar,Manfaat,Fungsi, dan Pengertian Makanan 4 Sehat 5 Sempurna

Cara Menjaga dan Merawat Kesehatan Mata Secara Alami